Dalam Kecamata ku,,,
Kau menjadi abu-abu dengan sikap mu,
Sementara aku jadi merah, dari biru ku,
Seiring berjalannya waktu menuju tua renta ku..
Datang naga berkepala dua,
membawa Api dan ke onarannya,
membakar habis aku punya raga...
Tapi kenapa kamu cuma tetap diam,termangu?
Dimana kamu?
Malah menunggu ksatria lain datang menyelamatkanku?
Mana tanggung Jawab Mu?
Mana Mulut Manis,ikrar janji Mu dulu?
Sehingga api bisa dibuat diam membisu,hingga merusak ke elokan pesona ku.
Dalam kecamata ku,,,
Kulihat maya tak jauh dari nyata.
Kamu sama sekali tak berbeda.
Tetap menganggap aku bintang yang begitu jauh.
Sehingga tak mungkin padaku kau membuang sauh.
Walaupun rintisan,jeritan hati ketidak berdayaan q terdengar sudah mulai rapuh..
malah kau menghindar dan terus menjauh.
Kenapa?
Kenapa kau begitu tak memiliki keberanian
untuk menjadi penyelamatku?
Ataukah engkau tertidur dengan nyenyak mu?
Maka bangunlah manusia, sebelum isi perutku meluluhlantahkan peradaban mu....