POSTINGAN POPULER

Mengenai Saya

Foto saya
Kampuang Padang, Batu Basa,IV Kot Aur Malintang, Padang Pariaman,Sumatra Barat, Indonesia
Aku adalah aku dan ke-Akuan we...we Life, Mw The Best, we Defenity Make Itt jangan menangis karena takut, tapi takutlah untuk menangis..Maka teruslah berjalan, Tuhan Selalu bersam Kita. Thank To ALLAH!!!

Senin, 29 Desember 2014

Refleksi Akhir Tahun

“Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini”
di tulis Oleh : Asrul Khairi

Tidak ada pilihan lain.
Kita harus Berjalan terus Karena berhenti atau mundur Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita Dalam pengabdian tanpa harga,
 Akan maukah kita duduk satu meja Dengan para pembunuh tahun
 yang lalu Dalam setiap kalimat yang berakhiran “Duli Tuanku?”
Tidak ada lagi pilihan lain.
Kita harus Berjalan terus Kita adalah manusia bermata sayu,
 yang di tepi jalan Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh,
 Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan

Jumat, 26 Desember 2014

Meniti Jalan Impian

Jalan & Dinding Penahan Warga

Drainase oh Drainase

Membuka Jalan Menggapai Harapan

Jangan Pulang, Perang Belum Berakhir “Jendral”

Di Tulis Oleh : Asrul Khairi/ Asmandat Karimun


“ Pantang Pulang Sebelum Api Padam”, Doktrin Pasukan Sibaju hijau Pemadam Kebakaran ini pantas kiranya di tumpang oleh pelaku Program pemberdayaan di PNPM Mandiri Perkotaan. Sekilas menoleh kebelakang, hampir genap sudah 7 tahun kita selaku laskar pemberdayaan melakoni medan pertempuran melawan wabah yang sangat menakutkan di negeri yang kita cintai jiwa dan raga ini. Intervensi dan strategi perang terus di komandoi secara structural dan sistematis. Pergerakan Gerilya yang tak pernah lelah dan berhenti. Dari pemerintahan Pusat, hingga ke Pemerintahan Daerah sekalipun terus bersorak sorai dengan melihatkan komitmennya terhadap pemberantasan wabah yang satu ini. Kemiskinan memang bak virus yang menyalar sangat begitu cepat, tak ada kata kompromi untuk wabah yang satu ini. tidak mengenal topologi wilayah, mereka bak angin berhembus ada di mana-mana dan pergi kemana-mana, baik di perdesaan maupun di perkotaan.  
Tak sulit memang untuk menemukan wabah kemiskinan di negeri ini, mereka ada di sekeliling kita,